Benarkah Makin Berat, Makin Hebat?

Oleh Rhenald Kasali*)

Sebagian besar pembaca mungkin dibesarkan dalam kultur ekonomi sulit, sehingga kaya berbagai peribahasa, seperti: hemat pangkal kaya dan rajin pangkal pandai. Kita bermain layang-layang, menangkap belut,bermain bersama anak-anak kampung dengan tiada henti canda, tawa,dan keringat.

Bagaimana anak-anak sekarang? Lahan kosong berganti menjadi kebun sawit atau perumahan mewah.Tak ada lagi lapangan badminton, arena bermain layang-layang dan air yang mengalir bening. Tapi anak-anak punya mainan baru, Facebook,Twitter,Online Games, warung internet,dan bimbingan belajar.

Pergaulan fisik diganti dunia maya, statistik, dan ilmu berhitung diganti kalkulator dan software. Dulu kita hanya belajar sembilan mata pelajaran, sehingga masih banyak waktu untuk bermain. Bagaimana anakanak kita? Bukannya dikurangi, melainkan semakin hari yang dipaksakan masuk ke dalam otak anak-anak kita semakin banyak.

Berhentilah Sekolah Sebelum Terlambat

Oleh : Asih Subagyo

Assalamu'alaikum
Judul postingan kali ini sepertinya terlihat kontroversial. Namun apa sebenarnya yang ingin penulis berikan, sungguh sangat menggugah kita. Silakan simak.

Jika orientasi pendidikan adalah untuk mencetak tenaga kerja guna kepentingan industri dan membentuk mentalitas pegawai-katakanlah hingga dua dekade ke depan-yang akan dihasilkan adalah jutaan calon penganggur.
Sekarang saja ada sekitar 750.000 lulusan program diploma dan sarjana yang menganggur. Jumlah penganggur itu akan makin membengkak jika ditambah jutaan siswa putus sekolah dari tingkat SD hingga SLTA. Tercatat, sejak 2002, jumlah mereka yang putus sekolah itu rata-rata lebih dari 1,5 juta siswa setiap tahun. Dalam “kalimat lain”, ada sekitar 50 juta anak Indonesia yang tak mendapatkan layanan pendidikan di jenjangnya.

Jadi, untuk apa sebenarnya generasi baru bangsa bersekolah hingga ke perguruan tinggi? Jika jawabannya agar mereka bisa jadi pegawai, fakta yang ada sekarang menunjukkan orientasi tersebut keliru. Dari sekitar 105 juta tenaga kerja yang sekarang bekerja.lebih dari 55 juta pegawai adalah lulusan SD! Pemilik diploma hanya sekitar 3 juta orang dan sarjana sekitar 5 juta orang.



Bagaimana Rasulullah Mendidik Anak?

Keberhasilan dalam pendidikan tidak terlepas dari sebuah sistem atau metode yang digunakan. Pemilihan metode yang tepat akan membawa kepada keberhasilan dalam mendidik, begitu juga sebaliknya. Pandangan ini juga benar-benar dipegang oleh Nabi Muhammad saw. Generasi terbaik (khoirul kharni) para sahabat alaihim assalam adalah contoh nyata tak terbantahkan keberhasilan pendidikan yang di Nabi saw. Berikut ini adalah urain singkat mengenai metode yang dipakai oleh Nabi saw dalam mendidik .

1. Lemah Lembut
Allah berfirman “maka disebabkan dari rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras, tentulah meraka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka, dalam urusan itu.” (Qs Al Imran: ).

Belajarlah Berkata Jujur

Oleh Harry Santosa

Pada suatu hari Dr. Arun Gandhi cucu dari mendiang Mahatma Gandhi pernah menceritakan satu kisah dalam hidupnya yang sungguh mengesankan.

Pagi itu setelah kami tiba ditempat konferensi; ayah berkata kepada saya; ”
Arun, jemput ayah di sini ya, nanti jam 5 sore. Dan kita akan pulang bersama-sama.” Baik ayah, saya akan berada di sini tepat jam 5 sore. Jawab saya dengan penuh keyakinan."
Setelah itu saya segera meluncur untuk menyelesaikan tugas yang dititipkan ayah dan ibu kepada saya satu persatu. Sampai akhirnya hanya tinggal satu pekerjaan yang tersisa yakni menunggu mobil selesai dari bengkel. 

Mengenangmu,Ukhtiku pejuang sejati...

Oleh Hayu Arviani

7 Muharam 1420 H

Angin dingin Menusuk tulang. Membekukan Gaza dengan segala kegalauan. Gerimis turun menyapa keheningan. Mengencerkan ceceran darah, di sepanjang jalan. Mengusir asap kepedihan yang mengepul, dari bangunan yang telah menjadi puing.
Kupandangi lagi ukhti di hadapanku. Wajah cantiknya menyembul dari balik jendela yang setengah rusak. Ia tampak lusuh. Wajahnya berdebu dan jilbabnya kumal, compang-camping dan terkena percikan darah di sana-sini. Meski lelah, wajah itu tetap keras tak berubah. Cantik. Secantik rembulan. Dingin. Sedingin tiupan angin malam ini. Hatinya tersayat. Sepucuk senjata ada dalam genggamannya. Setetes air bergulir di pipinya.

Belajar Berdasarkan Jenis Kecerdasan

Oleh Harry Santosa di Millenial Learning Center


Menurut teori Kecerdasan Majemuk, setiap jenis kecerdasan memiliki metode/cara belajar yang berbeda-beda. Bukan berarti mereka tak bisa menerima metode/cara belajar yang lain. Tetapi, cara belajar tertentu memberikan penyerapan yang lebih baik bagi mereka. Inilah metode/cara belajar anak berdasarkan jenis-jenis kecerdasannya ("Menerapkan Multiple Intelligences di Sekolah", Thomas Armstrong)

*Metode Belajar Anak Cerdas Bahasa* 

* kuliah
* diskusi kelompok besar maupun kecil
* buku-buku umum
* kertas kerja
* buku pedoman
* brainstorming
* menulis
* permainan kata-kata
* sharing
* pidato siswa
* bercerita
* kaset/CD dan audiobook
* bicara di depan umum secara spontan
* debat
* menulis jurnal
* deklamasi
* membaca untuk diri sendiri
* membaca di depan kelas
* menghafalkan fakta-fakta linguistik
* merekam pembicaraan/pidato/wawancara
* menggunakan word processor
* publikasi (membuat majalah dinding) 

Komunikasi Aktif Antara Orangtua dan Anak

Ketika menghadapi lawan bicara yang bermasalah, kita perlu untuk break sebentar dan bertanya pada diri sendiri “Masalah siapakah ini ?“

Kita tidak mungkin menjadi Super Problem Solver, semua kita coba untuk kita tangani sendiri sehingga akhirnya anak tidak belajar untuk mandiri. Anak tidak bisa menalikan sepatunya, ibu yang akan membantu. Anak bertengkar dengan temannya, ibu akan segera mendatangi anak itu bahkan mungkin orangtuanya untuk menyelesaikan masalah. Anak tidak bisa masuk ke sekolah favorit, orang tua akan menggunakan segala cara agar si anak dapat memasuki sekolah tersebut. 

Apa Saran Anda Bagi Orangtua Remaja Generasi Milenium?

Orangtua para remaja milenium (yaitu anak-anak yang lahir pada dan setelah thn 1982) sangat kebingungan. Para ibu dan ayah tersebut telah memberikan waktu dan perhatian lebih besar bagi anak-anak mereka daripada yg pernah mereka dapatkan dulu, namun tampaknya usaha-usaha tersebut tidak dihargai. Adalah benar mengatakan setiap generasi orangtua tidak merasa nyaman dengan keberadaan anak remaja mereka. Khususnya pada masa sekarang, anggapan itu terasa lebih mengena. Orang tua kita dulu mungkin merasa aneh melihat Elvis dan Beatles, Debby Boone atau Andy Gibb, tapi orangtua sekarang sungguh tidak dapat mengerti bagaimana remaja2 mereka begitu gampang terhibur tapi juga cepat bosan, menerima begitu banyak informasi tapi tetap tidak bijaksana, begitu dimanja tapi tidak dapat diberi kepercayaan.

Penilaian berkelanjutan – menyenangkan bukan menakutkan

Berdasarkan pengalaman saya mengajar siswa junior (6 – 11 tahun) dan siswa senior (11 – 16 tahun) saya menemukan bahwa terdapat perbedaan dalam cara mereka menyikapi test. Contohnya, siswa yang lebih dewasa cenderung menyikapi test yang akan dihadapi dengan rasa cemas dan takut, sementara siswa yang lebih muda menunjukan rasa senang dan gembira karena mereka dapat menunjukan apa yang telah mereka pelajari. Hal ini tidak mengagetkan karena pada kenyataannya, hasil dari test siswa senior memiliki konsekuensi yang lebih serius ditambah dengan tekanan tambahan berupa ekspektasi dari orang tua dan guru.

Mengajarakan Vocabulary

Bapak dan Ibu guru yang mulia. Kali ini kami postingkan sebuah artikel tentang bagaimana cara mengajarkan vocabulary kepada peserta didik. Minimnya penguasaan siswa terhadap anak didik terhadap kosa kata bahasa Inggris selalu menjadi alasan mengapa anak didik di Indonesia demikian pasif. Sekolah Islam Terpadu harus menjadi pionir untuk menumbuhsuburkan pelajar yang mampu menggunakan bahasa asing dalam keseharian mereka. Dalam artikel ini kita akan membahas hal-hal yang perlu diajarkan ketika mengajarkan vocabulary, serta cara-cara mempresantasikan dan mengajarkan vocabulary. 
  1. Pengenalan 
  2. Apa yang mungkin dibutuhkan siswa 
  3. Cara mempresentasikan vocabulary 
  4. Cara alternative untuk mengajarkan vocabulary 

Antara Anak Berbakat, Gifted, Talented, Cerdas, dan Genius Sering Membingungkan

Sebutan anak berbakat di Indonesia sebetulnya mengacu pada istilah Gifted yang biasa digunakan di Amerika, yaitu anak-anak yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata anak-anak normal, dengan batasan menurut Renzuli yaitu IQ di atas 130, dengan kreativitas, motivasi dan ketahanan kerja yang tinggi.

Namun istilah anak berbakat ini di Indonesia menjadi membingungkan dengan istilah talented children yang jika dibahasa Indonesia-kan menjadi juga anak berbakat. Namun batasan talented children ini tidak mengacu pada batasan inteligensia di atas 130, hanya saja ia mempunyai salah satu bidang prestasi yang menonjol yang melebihi rata-rata. Bisa saja seorang anak yang mengalami gangguan inteligensia yang luas seperti misalnya para autis-savant dengan IQ dibawah rata-rata anak normal (kurang dari 80) namun mempunyai talent yang luar biasa. Namun anak ini tidak dapat dikatakan sebagai anak gifted.

Aktivitas Motorik Kasar

Oleh Ervan Navre

Kedua belahan otak itu dijembatani oleh bundel “urat” syaraf yang disebut corpus collosum. Sisi kanan dan kiri tubuh saling berkoordinasi melalui jembatan ini. Aktivitas motorik kasar seperti lompat tali, memanjat, lari, serta aktivitas motorik halus macam menggambar, merenda, membuat origami, dan bikin kue merupakan akitivitas penting bagi proses mielinasi C. collosum. Jalur ini memungkinkan kemampuan berpikir analitis (otak kiri) dan intuitif (otak kanan) untuk saling mempengaruhi. Sejumlah ahli neuropsikologi percaya, buruknya perkembangan jembatan ini mempengaruhi komunikasi efektif antara belahan otak kanan dan kiri. Diduga, inilah penyebab timbulnya kesulitan perhatian dan belajar pada anak.

Anak Cerdas Berawal dari Rumah

JAKARTA-- Anak belajar mengucapkan kata pertama, merangkak, berjalan hingga belajar sopan santun dan yang berkaitan dengan kecerdasan berawal dari rumah. Sebagai tokoh panutan utama, orangtua perlu memahami perkembangan otak si kecil.

Menurut dokter anak spesialis syaraf Fakultas Kedokteran Universitan Indonesia (FK-UI), Dr Dwi putro Widodo, SpA(K), proses perkembangan otak anak terbagi menjadi dua tahap yaitu pembentukan sinaps (koneksi) dan transmisi sel otak (komunikasi).
.
"Pada tahap pertama sel-sel otak membentuk sinaps, yaitu penghubung antara dua ujung sel-sel yang berbeda. Sedangkan tahap komunikasi adalah tahap dimana adanya penyampaian pesan antar sel otak. Fase ini adalah fase dimana proses pembelajaran dan daya ingat dimulai," paparnya.

Catatan Pendek Dari Sebuah Seminar

Berikut saya posting sebuah tulisan dari Akh Harry Santosa. Semoga bermanfaat.



Kemarin saya diundang dalam sebuah seminar dari sebuah Komunitas untuk membahas mengenai masa depan produksi Minyak dan Gas (Migas). Seminar sehari penuh ini dihadiri tidak kurang dari 200an orang dari berbagai komunitas dan afiliasi baik pengamat, staf BUMN, pelaku industri sampai kepada serikat pekerja dan mahasiswa PetroGas.

Kehadiran saya, selain diundang
 sekjennya yang sama-sama alumni SMNA 8 Jakarta, juga awalnya dipicu oleh ketertarikan saya sesuai profesi, yaitu pada sisi monitoring control manajemen proyek terhadap KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), yaitu perusahaan2 yang mendapat kontrak untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi seperti Chevron, Conoco Philips, Exxon Mobile dsbnya, terkait dengan penggunan dana investasi yang dikeluarkan selama masa eksplorasi dan development sumur. Dana investasi ini (AFE - Authorization for Expenditures) harus dikembalikan ketika sumur sudah mengeluarkan minyak atau gas.

Ibu


Tak salah menjawab tanya: "Siapa orang yang paling kuhormati?" Rasul SAW menjawab: "Ibumu". Tanya:"Siapa lagi" Jawab Rasul: "Ibumu". "Siapa lagi" lanjut tanya. "Ibumu" lanjut Rasul. Siapa lagi?. "Ayahmu", kata Rasul.

Ini kisah nyata tentang Pengorbanan Ibu saat gempa besar di Jepang. Sesudah gempa reda, tim penyelamat melihat sosok tubuh perempuan dicelahcelah reruntuhan. Tetapi posisinya agak aneh: dia berlutut seperti hendak sujud dan dua tangannya ditopang oleh semacam benda. Tampaknya dinding rumahnya ambruk menimpa punggung dan kepalanya. Tim penyelamat berusaha menyelamatkannya, berharap perempuan itu masih hidup. Namun ketika tubuhnya terpegang melalui sebuah celah, penyelamat yakin ia sudah tewas karena tubuhnya terasa dingin dan kaku.


Tim bergegas mencari korban lain; namun pimpinan tim merasa ada dorongan untuk kembali melongok ke reruntuhan itu. sekali lagi ia berusaha menggapai tubuh itu. ia berusaha mengintip ke dalam reruntuhan melalaui celahcelah yg ia perlebar sedikit. Dan mendadak ia berteriak: "Bayi, ada bayi!" Seluruh tim langsung bekerja sama lagi; pelanpelan mereka membongkar reruntuhan. Rupanya ada bayi berusia 3 bulan yang terbungkus selimut dalam pelukan mayat perempuan itu. Jelas sekarang. Wanita itu telah berkorban demi putranya. Dia menggunakan tubuhnya untuk melindungi sang anak. Penyelamat langsung mengambil si bayi. Dokter bergegas memeriksanya. Saat dokter membuka selimutnya, tampak bayi itu seperti tertidur pulas.Jadi saat itu sang bayi memang tidur dan ibu berusaha melindunginya. Dan di dalam selimut itu sang dokter menemukan telpon seluler. ada tulisan dilayarnya. Tertulis: "Jika engkau berhasil selamat, anakku, kau harus ingat bahwa aku mencintaimu." Telpon seluler itu dibaca bergantian oleh semua anggota tim: semuanya memangis.

"...anakku, kau harus ingat bahwa aku mencintaimu." Demikianlah kasih sayang seorang ibu. Bagi kalian yang beruntung masih memiliki ibu, kalian pasti tahu apa yang mesti kalian lakukan...

Memilih Landasan Pendidikan Karakter

Orientasi dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) baru di bawah komando Pak Nuh kepada pendidikan karakter agaknya sudah tepat. Karena problem utama bangsa Indonesia sekarang ini pada hakikatnya bukanlah soal intelektual, melainkan moral yang berpangkal pada karakter.

Kalau soal intelektual tidaklah perlu terlalu diributkan, karena kalau kita serin
g dengar betapa putra-putri kita hampir selalu mendapatkan medali emas untuk olimpiade sains tingkat dunia. Namun yang perlu diperhatikan secara lebih serius adalah problem moral, seperti korupsi, ketidakjujuran, pornoaksi, kriminalitas, dan bahkan terorisme. Dari praktik pendidikan, yang digembar-gemborkan untuk mengatasi problem tersebut adalah dengan memberikan keteladanan yang baik dalam segala hal, baik oleh guru, orangtua, maupun masyarakat.

Model Alternatif Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal

(Diadaptasi dari tulisan Miraj Yusuf Al-farisy)

Pendidikan disadari atau tidak merupakan aspek yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa, semakin berkualitas pendidikan di suatu negara maka akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pula. Paradigma pendidikan juga sangat menentukan keberhasilan suatu proses pendidikan tersebut, oleh karena itu kebijakan mengenai pendidikan yang dilakukan oleh suatu negara harus memiliki paradigma yang sesuai dengan kebutuhan rakyat dan keadaan zaman agar mampu menghasilkan SDM yang berkualitas.
Pendidikan secara konstitusional, merupakan hak dasar bagi setiap rakyat, di mana proses pelaksanaannya dijamin oleh pemerintah. Diaturnya hak atas pendidikan dalam konstitusi, secara nyata memiliki makna akan sentralnya peran pendidikan dalam dinamisasi kehidupan bernegara. Pendidikan merupakan satu kesatuan utuh dalam konteks upaya peningkatan kualitas kehidupan. Hal tersebut dapat dilihat dari keberadaan pendidikan sebagai faktor yang sentral dalam parameter penilaian tingkat kemajuan suatu bangsa. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan akan mempengaruhi kualitas SDM suatu Negara.

Teori-Teori Belajar

Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori belajar yang bersumber dari aliran-aliran psikologi. Dalam tautan di bawah ini akan dikemukakan empat jenis teori belajar, yaitu: (A) teori behaviorisme; (B) teori belajar kognitif menurut Piaget; (C) teori pemrosesan informasi dari Gagne, dan (D) teori belajar gestalt.
A. Teori Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.

Keunikan Zaman: Generasi Milenial

Dalam sejarah manusia, tidak pernah ada generasi seperti yang kita hadapi seka­rang. Inilah yang kita sebut, "The native-digital-generation'', atau "Generasi Milenial Asli". Mereka lahir sesudah 1995; sesudah era internet dimulai. Istilah 'digital' tidak hanya bicara mengenai sesuatu teknologi mutakhir, tetapi bicara mengenai sebuah gelombang gaya hidup yang terus mem besar dan menjadi sebuah tsunami yang menyapu segala hal yang ada dan menye rapnya ke dalam kuasa alam yang dia miliki, sehingga tidak ada yang lepas dari dampaknya. 
Tsunami media dan teknologi ini sedang menciptakan generasi yang sangat berbeda dengan kita, dan dalam waktu yang sangat cepat. Generasi milenial sudah dan sedang melangkah ke dalam arus ini. Karena itu Indonesia sudah menjadi negara terbesar ketiga di dunia menggunakan Facebook, dan adalah negara yang dengan sangat cepat sedang mengadopsi Twitter, sampai-sampai bulan Augustus lalu, lebih banyak lalu-lintas Twitter di Indonesia daripada negara manapun di dunia, termasuk Amerika Serikat!

MENGASAH BAKAT ANAK BERARTI MEMBANGUN KARAKTER

Oleh : M Musrofi 

Mengasah bakat dapat dilakukan dengan mendukung anak / siswa untuk menciptakan sesuatu atau berkarya. Sesederhana apa pun karya atau ciptaan itu. Jadi ide karya atau ide ciptaan bersumber dari bakat anak. Ketika anak tengah mengaktualisasi bakatnya dengan cara membuat suatu karya –sekali lagi sesederhana apa pun karya itu-, maka ketika itu pula anak sesungguhnya tengah belajar life skill dan membangun karakter.

Anak itu tengah belajar kreatif, belajar tekun, belajar ulet, belajar mandiri, belajar bervisi (membayangkan bentuk akhir karya yang dibuat), belajar mengungkap ide-ide unik-asli (original), belajar menghargai proses penciptaan karya, belajar terbuka terhadap kritik-saran (misal : bisa menerima kritik ketika karyanya diminta diperbaiki), dan sebagainya.

Waspadai Masalah Laten di Sekolah

Hingga kini dunia pendidikan kita terus dihantui bahaya laten. Nah, Sekolah Islam Terpadu sebagai salah satu sarana yang mengabdikan dirinya untuk terus melahirkan generasi yang profesional dan amanah harus menghindari berbagai tindakan yang sampai saat ini masih dilakukan oleh beberapa sekolah di tanah air. Dalam sebuah workshop tentang penyusunan Modul Pendidikan Karakter, tugas pendidikan masih menyisakan persoalan serius yang harus segera diselesaikan.  
Hamid menyebutkan, persoalan laten pertama adalah tindakan intimidasi atau bullying.Tindakan ini biasanya dilakukan oleh senior kepada junior. Praktik bullying dilakukan sejak masa orientasi yang dilakukan secara berlebihan. Misalnya, memberikan tugas yang tak masuk akal dan adanya gap, seperti tempat nongkrong yang dibuat masing-masing tingkatan kelas.

“Aku Pernah Datang dan Aku Sangat Penurut”

Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya adalah saya pernah datang dan saya sangat penurut.
Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dan membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya.

Ada Apa Dengan RSBI

Salah satu konsep RSBI yaitu mengacu kepada standar negara-negara OECD, termasuk Jepang dianggap oleh sebagian pemikir Jepang sebagai konsep yang tidak jelas.
 
Apalagi dengan keinginan untuk mendapatkan akreditasi dari badan khusus di Jepang tentang status keinternasioanalan RSBI tersebut mendapat tanggapan yang sangat kritis karena tidak ada Badan Akreditasi Sekolah di Jepang atau lembaga akreditasi-akrediatasian di level pendidikan dasar dan menengah, sebagaimana yg dikehendaki oleh pengelola RSBI.

AYAH

Ayah!
Betapa menggetarkannya panggilan itu. Betapa mengharubirukannya nada itu. Betapa menggairahkannya suara patah-patah itu. Selalu ada nuansa baru setiap kali empat huruf itu menguntai menjadi kata dan meluncur dari mulut kecil seorang bocah.
Ayah!
Betapa kata itu memberi saya, dan juga kamu, bahkan kita semua para ayah, gairah kehidupan yang senantiasa mendorong langkah kita untuk melanjutkan perjalanan berat ini, merambah belantera dunia yang kadang tidak bersahabat, atau bahkan memecahkan seonggok karang besar di tengah samudera kehidupan.

Jejaring Sosial

Jejaring Sosial dan The Small World Phenomenon 
 
Jejaring sosial (social networking) adalah barang indah yang rumit. Begitu pelik dan berlikuliku, hadir di mana-mana, sehingga tak heran jika orang penasaran bertanya, untuk apa jejaring sosial ada? Mengapa kita terlibat dalam jejaring sosial? Bagaimana jejaring sosial memengaruhi kita? 
 
Empat dekade yang lalu, Stanley Milgram telah melakukan eksperimen tentang fenomena keterhubungan ini. Dia menyimpulkan bahwa seseorang itu hanyalah berjarak maksimal 6 simpul hubungan dengan orang lain. Anybody is only six steps away from anybody else. Teori inilah yang kemudian dikenal dengan “Six degrees of separation” (Muhammad, 2010). Enam derajat keterpisahan. Fenomena ini ingin menunjukkan bahwa kita dengan orang lain yang kita sangka tidak kenal itu ternyata “dekat”. Dunia ini sempit. Lihat ilustrasi3 ini: 

Mendidik Anak Dengan Cinta dan Logika

Salah satu kesalahan dari orang tua adalah mendidik anak dengan cinta saja. Jika demikian, nantinya akan menghasilkan bonding yang terlalu kuat antara anak dengan ibu atau ayahnya. 
 
 
Ada dua macam gaya dalam mengasuh umum yang kurang tepat, yaitu:
 
Gaya Helikopter  
Dalam gaya helikopter ini cara memaknai cinta adalah dengan mutar-mutar diatas anak, dengan kata lain tiada hari tanpa memberikan perlindungan pada anak. Ketika anak mendapatkan kesulitan, orang tua langsung datang dan "menyelamatkannya" dengan kata lain anak harus selalu merasa aman, nyaman dan terjamin.

Ayah

Ayah!
Betapa menggetarkannya panggilan itu. Betapa mengharubirukannya nada itu. Betapa menggairahkannya suara patah-patah itu. Selalu ada nuansa baru setiap kali empat huruf itu menguntai menjadi kata dan meluncur dari mulut kecil seorang bocah.
Ayah!
Betapa kata itu memberi saya, dan juga kamu, bahkan kita semua para ayah, gairah kehidupan yang senantiasa mendorong langkah kita untuk melanjutkan perjalanan berat ini, merambah belantera dunia yang kadang tidak bersahabat, atau bahkan memecahkan seonggok karang besar di tengah samudera kehidupan.

Manajemen Kinerja Guru

Dalam perspektif manajemen, agar kinerja guru dapat selalu ditingkatkan dan mencapai standar tertentu, maka dibutuhkan suatu manajemen kinerja (performance management). Dengan mengacu pada pemikiran Robert Bacal (2001) dalam bukunya Performance Management di bawah ini akan dibicarakan tentang manajemen kinerja guru.
Robert Bacal mengemukakan bahwa manajemen kinerja, sebagai :
“… sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan penyelia langsungnya. Proses ini meliputi kegiatan membangun harapan yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Ini merupakan sebuah sistem. Artinya, ia memiliki sejumlah bagian yang semuanya harus diikut sertakan, kalau sistem manajemen kinerja ini hendak memberikan nilai tambah bagi organisasi, manajer dan karyawan”.

Yang Tak Diketahui Anak Tentang Ayahnya

Perhatikan kembali ayahmu, bayangkanlah ayahmu sedang didepanmu sekarang. Ia mungkin membuatmu takut, Ia mungkin memiliki wajah yang seram. Ia mungkin yang telah membuat mu tersiksa ketika masih kecil, Itu hanya sebagian saja. Coba bayangkan apa yang ayah perbuat untuk kalian.
Kalian semua tak akan tahu, dan tak pernah ingin tahu.. Ayah kalian juga tak akan meminta apapun ketika kalian berhasil nanti.

1. Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun – dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.
2. Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.
3. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.
4. Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi sebenarnya lebih menyenangkan.

Memburu Syahadah untuk Berlebaran di Surga

Hari itu dia telah berjanji pada al Qassam. Dia berwudhu dan mengenakan

pakaian paling bagus yang dimilikinya. Hari itu dia bertolak menuju tempat

yang paing penting dalam hidupnya. Dia tahu bahwa itu adalah waktu terakhir

bagi dirinya. Maka diapun ingin tampil selayaknya orang yang datang memenuhi

janji. Dia ingin keluar dan mempersiapkan segala perbekalan. Dan Allah ingin

mengangkatnya menuju kehidupan baru dan ditetapkan mendapatkan syahadah.


Begitulah rangkuman sekilas tentang hikayat hidup asy Syahid Burhan Husni

Hasan Hanani, pejuang al Qassam asal kota Beit Furaik dekat Nablus. Kisah

perlombaan menuju surga. Kisah yang diriwayatkan oleh darah-darah para

pemuda yang mengusung panji, sumpah dan revolusi menuju kemenangan serta

menuju surga Allah yang abadi.

Keutamaan Puasa Syawal


Abu Ayyub Al-Anshari radhiallahu 'anhu meriwayatkan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun . (HR. Muslim).
Imam Ahmad dan An-Nasa'i, meriwayatkan dari Tsauban, Nabi shallallahu 'alaihi wasalllam bersabda:
"Puasa Ramadhan (ganjarannya) sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka itulah bagaikan berpuasa selama setahun penuh." ( Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam "Shahih" mereka.)


Program Tali Kasih  Ramadhan Dari Indonesia Untuk Palestina tidak berhenti pada bulan suci Ramadhan saja, namun ia terus berlanjut karena masih banyak hal sangat membutuhkan bantuan kita bersama.


Oleh karena itu kami memohon kepada anda untuk  terus menyalurkan bantuan ke rekening yang tertera dalam brosur diatas. Semoga kejayaan yang kita rindukan akan segera terwujud berkat bantuan yang kita salurkan. Amin

Bendera Palestina Di Arak Dalam Pawai Takbiran Di Ambon

Ribuan warga muslim, Selasa (30/8) menggelar takbiran keliling Kota Ambon, Selasa (30/8) menyambut hari Raya Idul Fitri. Dalam takbiran tersebut  peserta membawa puluhan bendera dan atribut Palestina.

Takbiran keliling dilepas Gubernur Maluku Karel Albert  Ralahalu di depan Masjid Raya Al-Fatah Ambon. Hadir dalam acara tersebut pimpinan agama lainnya yakni Uskup Amboina Monsinyur PC Mandagi, Ketua Badan Pekerja Harian (BPH) Gereja Protestan Maluku (GPM) Pendeta Jhon Ruhulessin, Pangdam 16 Pattimura Mayjen Suharsono, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dan pejabat daerah lainnya.

Dalam takbiran tersebut warga menggunakan ratusan sepeda motor dan puluhan mobil bak terbuka, mobil pribadi maupun angkutan kota. Warga menggunakan  berbagai  atribut dan membawa  Bendera  Merah Putih, dan bendera  Palestina. Padahal sebelumnya Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Provinsi Maluku sudah melarang penggunaan bendera negara lain.

Sejumlah peserta pawai takbiran sempat bersitegang dengan aparat Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease di kawasan Jalan AY Paty karena menyita sejumlah bendera Palestina yang  dibawa peserta. Namun ketegangan tidak berlangsung lama setelah Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKB Djoko Susiloa menenangkan  massa serta mengalihkan konvoi kendaraan ke jalur lainnya.

Gubernur Karel Albert Ralahalu mengajak umat muslim Kota Ambon dan Maluku, menjadikan momentum Idul Fitri untuk meningkatkan silaturahim dan tali persaudaran dengan sesama warga lainnya  di Maluku.

“Dengan Idul Fitri kita terus tingkatkan persaudaran dan toleransi antarumat beragama sehingga tercipta Maluku yang lebih aman,” kata Karel. (HJ/OL-04)



Sumber : Media Indonesia

'Palestina Merdeka? Ku Sambut Kau Dengan Senjata!'


Angkatan perang Zionis ‘Israel’ menyiapkan pelatihan bersenjata khusus bagi kaum ‘sipil’ Yahudi untuk menghadapi kemungkinan pergolakan sosial politik bila Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) mengakui berdirinya negara Palestina pada pertengahan September.
Berbagai media massa melaporkan, angkatan perang Zionis menyiapkan berbagai strategi perangnya, termasuk menentukan ‘garis merah’ di setiap pemukiman Yahudi di Tepi Barat.
Tentara-tentaranya diperintahkan untuk menembak kaki para pengunjukrasa Palestina yang melewati garis itu.
Angkatan bersenjata Zionis bahkan merencanakan akan membagi-bagikan gas airmata serta granat pelumpuh kepada para pemukim Yahudi sebagai bagian dari ‘operasi pertahanan diri’ mereka.
Pemerintahan penjajah Zionis dikabarkan tengah menyelesaikan tahap akhir persiapan Operation Summer Seeds (Operasi Tunas Musim Panas), yang tujuannya mempersiapkan angkatan perangnya untuk kemungkinan terjadinya konfrontasi dengan bangsa Arab Palestina di sekitar masa Sidang Umum PBB.
Asumsi dasar semua persiapan mereka ini adalah bahwa pendirian sebuah negara merdeka Palestina akan menyebabkan kekacauan publik secara besar-besaran.
Sebuah dokumen persiapan yang bocor ke media massa menyatakan, termasuk dalam kekacauan itu adalah demonstrasi menuju berbagai persimpangan jalan-jalan utama, kantong-kantong masyarakat ‘Israel’ dan pusat-pusat pendidikannya serta berbagai usaha untuk merusak simbol-simbol pemerintahan (‘Israel’).
Semua kerepotan ini juga dilaksanakan demi mengantisipasi kemungkinan kasus yang ekstrim, seperti tembakan-tembakan dari tengah-tengah demonstran atau bahkan kasus terorisme.
Biaya besar dipersiapkan untuk semua kesiap-siagaan menghancurkan apa pun bentuk dan pernyataan keinginan bangsa Palestina untuk merdeka dari penjajahan Zionisme.
Belum lama ini, angkatan bersenjata Zionis mengadakan pelatihan bagi para kepala satuan pengaman (Satpam) berbagai pemukiman, di sebuah instalasi militer di Shiloh.
Angkatan bersenjata Zionis juga mengadakan pelatihan bagi unit-unit pengamanan permukiman, di markas militer Lachish.
Markas Lachish ini yang akan dijadikan pusat kendali pelatihan-pelatihan itu untuk mengantisipasi demonstrasi bangsa Palestina September ini.
Garis Merah
Angkatan perang Zionis menetapkan dua garis virtual bagi setiap pemukiman yang berdekatan dengan desa Palestina. Bila garis pertama dilewati para demonstran Palestina, maka gas airmata dan berbagai cara lain untuk membubarkan massa, akan dipakai untuk menyambut mereka.
Garis ke dua adalah ‘garis merah’ – bila para demonstran melewati garis ini, maka para serdadu Zionis diperkenankan untuk menembak ke arah kaki para demonstran.
Kantor-kantor pemerintahan penjajahan akan berada dalam status ‘siap’ alias standby sejak 19 September. Sidang Umum PBB akan dilaksanakan pada 20 September. (OA/Sahabat Al-Aqsha)


Idul Fitri Yang Sepi : 10 Anakku Dipernjara Dan Dibunuh Zionis Israel




Gegap gembita Hara Raya Idul Fitri di negeri kita tak sebanding dengan duka yang dialami saudara-saudara kita di Palestina. Riuhnya mudik bersama, berkumpul bersama keluarga menikmati aneka ragam hidangan khas lebaran, bersua dengan teman lama adalah hal yang amat sulit atau bahkan tidak akan bisa kita temui ditanah para syuhada, Palestina. Berikut adalah kondisi salah satu ummahat di Tepi Barat yang merasakan hari raya tanpa orang-orang tercinta. Saya ambilkan dari situs sahabatalaqsha.com. Ayo terus galang dukungan untuk kemerdekaan dan kembalinya hak-hak saudara kita. Allahuakbar!
Sediakan sedikit waktu di tengah keriangan kita menyambut Idul Fitri ini, untuk mendoakan saudara-saudara yang didera cobaan termasuk mereka yang kelaparan di Somalia, serta kaum ibu yang merindukan anak-anak mereka yang syahid di Gaza maupun yang ditahan di penjara-penjara Zionis di Tepi Barat.
Hajjah Ummu Hassan, seorang warga Palestina di Tepi Barat, menyambut Idul Fitri dalam keadaan berduka karena lima orang anaknya termasuk dalam ratusan orang warga yang ditangkap dan ditahan oleh Zionis selama Ramadhan ini.
Bagi Ummu Hassan, dengan ditangkapnya lima anaknya itu, maka berarti semua dari 10 orang anaknya kini sudah berada dalam penjara Zionis atau mati diterjang peluru dan berbagai senjata angkatan perang Zionis.
Iyad, salah seorang anaknya, divonis 13 tahun penjara. Seorang lagi, Mahmud, divonis 20 tahun penjara.
Anaknya yang lain, Murat, tewas dibunuh Zionis pada November 2002 sedangkan Ahmad dibunuh pada Desember 2002.
“Saya hanya bisa menghabiskan waktu saya untuk berdoa bagi anak-anak saya, dan saya hanya bisa bertawakkal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tutur Ummu Hassan sebagaimana dikutip Aljazeera.net. “Mudah-mudahan pada Idul Fitri tahun depan saya bisa berkumpul lagi dengan anak-anak saya.”
Puluhan keluarga Palestina di Tepi Barat harus menerima liburan Lebaran mereka tahun ini tanpa kehadiran anak-anak mereka yang ditahan oleh berbagai pihak, baik Zionis maupun Otoritas Palestina.
Ramadhan ini, puluhan penduduk Gaza termasuk bayi-bayi dibunuh dengan bom dan roket Zionis. 
Sumber : (AS/Sahabat Al-Aqsha)

Mengemis Pada Pengemis

Baru saja suara merdu murattal mengalun dari speaker komputer jinjingku, nampak seseorang menghampiri halaman rumah orangtuaku yang agak luas.
"Assalamu'alaikum," ia membuka ucapan dengan salam yang terdengar begitu nyaman.


Tak lama kemudian selarik do'a ia ucapkan. Mulai dari kelancaran rejeki, kesehatan dan sebagainya. Lalu tanpa sungkan ia meminta uang.
Kupandangi wajah lelaki setengah baya itu. Kulitnya hitam, pakaiannya kusam walaupun tidak ada bekas jahitan. Jenggotnya lebat dan panjang, tak kalah dengan mereka yang sering dicap sebagai ekstrimis teroris sekalipun.
Ia enggan memandangku, bahkan ketika aku mencoba menatapnya ia lebih dalam menunduk.


"Bapak," aku kini yang mencoba menyapanya setelah memberikan selembar uang kertas padanya. "Tolong do'akan saya mendapatkan syahid. Kekayaan dan kesehatan memang saya inginkan, tapi do'akan kami sekeluarga agar bisa mati syahid."
Laki-laki itu mengangguk kecil, tapi sorot matanya datar. Mudeng nggak Bapak ini ya, bisik hati kecilku. Setelah beberapa saat aku meminta didoakan ini dan itu lelaki itu meninggalkan rumah.


Ya Allah, apakah benar Bapak tadi adalah orang yang begitu membutuhkan uluran dari orang lain. Setelah sekian tahun aku tidak mendapati mereka yang mengetuk pintu demi pintu demi mendapat uluran tangan sesama, engkau memperlihatkan padaku satu dari hamba-Mu yang kekurangan.


Semoga pintaku pada-Mu, Engkau kabulkan. Amin.


Batanghari, 27 Ramadhan 1432 H.

Pesan Untuk Istriku Tercinta

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Puji syukur kehadirat ilahi rabbi yang telah menjadikan siang dan malam. Salawat dalan salam semoga tetap Ia curahkan kepada teladan seluruh manusia, Muhammad saw al musthafa, sang pembawa kabar gembira.


Istriku tercinta,
Dulu mungkin ada asa yang begitu mempesona saat-saat pertama Allah swt menyatukan kita dalam mahligai rumah tangga. Ada harapan yang terus menyembul seperti putik-putik melati di halaman depan rumah kita. Namun ketika kemarau tak kunjung selesai dan ia pun terkulai di tanah berdebu, engkau tetap menemaniku.


Kala itu, di rumah berdinding anyam bambu kita lewati hari-hari kita yang melelahkan. Tetesan air hujan yang menitik-nitik lantai tanah hingga menandainya dengan lubang mungil, atau sejuk udara yang memaksa merasuk melalui lubang-lubang dinding gubuk. Sementara hijau rumput-rumput kerdil yang bertumbuh di depan pintu rumah, pertanda musim penghujan mulai tiba.
Dan seperti biasa kakimu yang mungil harus melompat-lompat kecil menghindar genangan-genangan saat hendak menapak jalan menuju madrasah.


Umi..
Ingatkah engkau saat membacakan terjamah dari firman-Nya. Saat abi mendapat peringatan dari Allah swt. Saat kakiku begitu nyeri menahan sakit tak terperi. Sekali lagi saat kau baca kalimat demi kalimat, ada kedamaian yang mengalahkan rasa sakit kaki Abi yang remuk.
Di samping ranjang rumah sakit kau simpuhkan kaki. Saat itu air mata Abi   menetes bukan karena sakit itu, tapi karena Allah telah mengirimmu untuk membuat Abi tegar. Ada kalut yang menggelayut. Kelak Abi tidak bisa sempurna lagi. Dan janin di rahimmu yang saat itu berumur enam bulan, mampukah aku memeluknya dalam pangkuan.


Allah, punya kehendak lain. Setelah bulan-bulan yang melelahkan diatas kursi roda. Akhirnya Abi bisa mulai menapak perlahan. Kembali ke madrasah, menyapa anak-anak.


Kini, bertahun-tahun kita bersama.
Anak-anak tumbuh. Setiap pagi mereka cerahkan hari-hari kita. Dan lihatlah istriku, anak-anak begitu menentramkan hati kita berdua. Rengekannya seperti kicau burung di pagi hari. Saat petang hari tiba, terdengar si sulung mengeja hijaiyah atau melafadz doa dan surah-surah pendek.


Umi..
Abi tahu, begitu banyak pinta yang tak engkau ucap. Banyak harap yang tak mampu kau utarakan. Banyak keluh yang hanya engkau simpan di hati. Apalagi ketika dirimu letih dengan amanah yang semakin jamak. Cukupkanlah Allah sebagai tempat terbaik untuk berharap. 
Ada pinta yang menjulang, agar Ia senantiasa menyatukan kita bersama putra-putri tercinta kelak di surga-Nya. Tempat yang tiada kesedihan didalamnya. Tiada letih, keluh kesah.
Jika Abi tidak sempurna, memohonlah kepada-Nya agar Ia kuat dan tabahkan. Jika Abi banyak kekurangan, mintalah pada-Nya agar dicukupkan. Bertahanlah menahan badai dan ujian. Insyaallah balasan kegembiraan dan ridha segera Ia curahkan.


Serahkanlah anak-anak kita pada-Nya. Tolonglah sesama agar Ia menolong kita. Jangan pernah khawatir Allah akan menelantarkan kita kerana waktu kita tersita untuk mengurusi ummat-Nya. Bukalah pintu rizki kita dengan sentiasa beristighfar. Kasihilah fakir miskin niscaya anak-anak kita akan dikasihi orang lain.
Jagalah pandangan dari apa yang ia haramkan. Laksanakalah wasiat nabimu agar senantiasa membaca 'subhanallah, alhamdulillah, allahu akbar' agar beban hidup menjadi ringan. Sokonglah suamimu untuk menyerukan al haq.


Istriku, kemilau dunia telah banyak menyilapkan manusia. Jangan terpedaya, bersikaplah qonaah. Sebagaimana Khadijah yang begitu berjasa.
Jika dunia menyapamu, suruh ia tinggal diluar pagar agar hatimu khusuk menghadap-Nya. Jika dunia berpaling darimu, jangan bersedih karena Allah Yang Maha Kaya punya perbendaharaan yang tak terbatas.
Jika engkau sakit, bersabarlah. Bukti Allah sayang kepadamu.


Istriku..
Rawatlah anak-anak dengan kasih sayang. Tanamkanlah kalimah 'lailaha illallah muhammadar rasulullah'.
Berdo'alah kepada tuhanmu agar mereka menjadi mujahid/mujahidah.


Jika esok Abi pergi dan tak kembali, usah bersedih, tahanlah airmata umi. Saudari-saudari kita pun demikian. Kita punya Allah swt yang mampu menjaga alam raya, tentu mudah bagi-Nya untuk menjaga putra-putri kita.


Umi..
Bantu Abi untuk mendapatkah syahadah di jalan-Nya. Kita..ya kita semua.. agar dalam bersama kita bisa menatap wajah-Nya di surga.


Dari al faqir illah, Abi yang menyayangi Umi.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Way Jepara, 25 Ramadhan 1432 H

Di Jalan-Nya KIta Bermesra

Tak mudah menghadapi Fir'aun. Kekuasaannya mutlak, perbendaharaannya kaya, dan kerajaannya luas. Ia punya punggawa nan setia, juga pasukan yang kuat dan taat buta. Apalagi setelah kerejaannya bertubi, kemakmuran rakyatnya berlimpah, dan pembudakan Bani Israil makin kokoh, penyakit sombong Fir'aun memuncak. Dia mengaku tuhan. Dia menyangka Nil mengalir di bawah kakinya, atas kuasanya. Dia merasa memiliki hidup dan mati seluruh rakyatnya.

Tak mudah menyampaikan kebenaran kepada Fir'aun. Sungguh taj mudah. Terlebih bagi Musa yang -tak bisa tidak - punya beban terhutang budi pada keluarga Fir'aun. Keluarga tempatnya tumbuh, keluarga yang merawat dan mendidiknya. Apalagi dibanding Fir'aun yang fasih, anggun, dan gagah, penampilan Musa tampak kacau dan gagap. Satu lagi; dia pernah membunuh penduduk di negeri Sang Fir'aun.
Tak mudah menghadapi Fir'aun, terlebih bagi seorang Musa.