Perkemahan Wilayah 1 Pramuka SIT Lampung

Alhamdulillah pelaksanaan Perkemahan Wilayah Pramuka Sekolah Islam Terpadu yang pertama di Lampung resmi dibuka hari ini, Jum'at 21 Desember 2012. Meski kali pertama, kegiatan ini cukup sukses dengan menghadirkan Penggalang SD dan SMP JSIT se-Propinsi Lampung dengan jumlah kurang lebih 360 peserta yang mewakili gudep masing-masing sekolah.

Dalam sambutannya Kak Darsono selaku Pimpinan Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Lampung Timur menyampaikan bahwa Gerakan Pramuka mempunyai peranan yang sangat strategis untuk membentuk karakter bangsa. Jaringan Sekolah Islam Terpadu yang mempunyai SAKO (Satuan Komunitas) Pramuka SIT harus terus belajar dengan penuh kesungguhan dan Pramuka sangat mendukung adanya kerjasama dalam proses pembinaan, pungkasnya. Selain itu, beliau juga memberikan apreseasi yang sangat positip atas terselenggaranya acara tersebut yang bersamaan dengan Festival Way Kambas ke XII. 

Jika Aku Menjadi Menteri Pendidikan

Naskah Terbaik Kompetisi Esai Mahasiswa Menjadi Indonesia 2012
Oleh: Gigay Citta Acikgenc


Program pertukaran pelajar yang pernah saya ikuti dua tahun silam meninggalkan jejak abadi di bilik memori. Hari-hari di sekolah yang saya jalani selama satu tahun ajaran membuka pintu kesempatan untuk saya merasakan perbedaan sistem pendidikan di Italia dan di Indonesia. Pengalaman sekali seumur hidup ini sukses membuat saya mencetuskan sebuah cita-cita baru: Menteri Pendidikan Republik Indonesia. Dan setelah saya pulang ke tanah air, imajinasi posisi panglima tertinggi di sektor pendidikan formal tersebut semakin tumbuh di benak saya.

Perhatikan 6 Hal Ini Sebelum Menyuruh Anak Remajamu

Meminta anak remaja kita untuk melakukan sesuatu apa susahnya? Tidak susah bila memang mereka adalah anak yang penurut. Tapi bila anak kita tidak termasuk di dalamnya. Mungkin akan lebih banyak susahnya.

Ada beberapa hal yang harus kau perhatikan sahabat ketika meminta tolong anak remajamu untuk melakukan sesuatu

Kecemburuan Para Kader

Oleh : Cahyadi Takariawan

Ini termasuk pesan penting yang ingin aku sampaikan. Hendaklah berhati-hati dalam mengelola kecemburuan di li
ngkungan kader dakwah. Maaf seribu bahkan sejuta maaf. Ini hal sensitif. Namun akan semakin sensitif jika tidak disampaikan.

Memanfaatkan Setiap Momen

Dari situs tetangga, memandu anak kita utk belajar dari tiap momen dalam kehidupan membuat mereka belajar dan pandai bersyukur, memiliki pensikapan positif atas takdir peristiwa serta mampu menggali dan memperoleh hikmah yang banyak dari celah peristiwa itu... learning through living!! terngiang sebuah pesan Nabi "...Tuhanku mendidikku dengan peristiwa maka menjadi baguslah akhlakku..."

Memaknai Kesuksesan Pendidikan

Mungkin kita agak bosan karena seringnya membaca autobiografi banyak tokoh yang dengan bangga menceritakan betapa susahnya masa kecil mereka di desa, lalu dengan perjuangan yang keras dan gigih akhirnya sukses di kota lalu menjadi tokoh dengan sederet atribut gelar. Ukuran suksesnya biasanya menjadi pejabat, konglomerat atau anggota dewan terhormat.

Ibarat Ikan Mencari Air

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”

Anak Katak Dan Tuhan

Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap.

"Bu, apa kita akan binasa? Kenapa langit tiba-tiba gelap?",


ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut,

"Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik",

Melongok Rapot Sekolah Dasar Jepang


Oleh Ishelianti

Ini ada artikel saya jaman baheula ( 8 tahunan lalu kali ya?). Saya sedang merenung tentang banyaknya kontent dan kompleksnya tuntutan kurikulum anak SD saat ini. Terus terang, sedari kecil saya tak pernah diperintah untuk belajar atau dibimbing dalam mengerti pelajaran. Mengalir begitu saja.Tapi melihat tuntutan kurikulum saat ini, rasanya sama dengan menjerumuskan anak jika saya hanya percaya anak saya pasti bisa tanpa membimbingnya belajar secara intens di rumah.Tuntutan dan konten kurikulum khususnya pembelajaran akademik sangat tinggi. Kadang saya berpikir, apa perlu kelas satu kelas dua belajar seperti ini? Apakah ini berujung pada pengembangan kapasitas intelektual anak atau malah tidak dapat membentuk dasar akademis yang kuat sama sekali?

Makna Selembar Ijazah

Sosok laki-laki itu berdiri gagah. Kulitnya hitam legam terbakar matahari. Bahu yang kekar dan otot-otot bisep yang menonjol di lengannya membentuk postur bagai patung dewa-dewa Yunani. Sorot matanya tajam, setajam elang di payungi sepasang alis hitam. Rambut lurus yang jatuh di keningnya, sesekali bergerak di tiup angin.

Kriteria Sekolah International

Tulisan lama dari seorang penggiat HomeSchooling, Ines Setiawan

Banyak esensi mengenai sekolah internasional yang harusnya diketahui oleh khalayak jarang dibahas atau diperdengarkan. Mediapun sering tidak kritis mengulas tentang sekolah-sekolah yang mengaku internasional hanya untuk tujuan "berjualan". Tidak heran dalam benak kita, sekolah internasional adalah, sekolah yang bukunya dari luar negeri, yang pakai bahasa inggris (padahal banyak sekolah internasional di eropa misalnya menggunakan bahasa ibu mereka), yang uang sekolahnya mahal, yang gedungnya mentereng, yang ada 'bule'nya, yang gaya, dsb. Berikut sedikit informasi dari saya, semoga bisa menambah wawasan.

‎80% Belajar Adalah Non Formal

Kalau sebuah studi menemukan bahwa tempat belajar utama telah berubah, siapkah Anda berubah?

Dulu 80% pusat belajar adalah lembaga, sekolah, kampus, kursus. Sekarang 80 % pusat belajar itu justru ada di masyarakat, dimana kita menghabiskan waktu terbanyak.

Ganti Sistem Pendidikan Wacana Prestasi Akademik Dengan Wacana Perkembangan Manusia

Oleh Erik Syamsul Rizal·

Saya merasa tertuntut menulis buku ini karena kecemasan saya melihat tekanan pada siswa di setiap tingkatan untuk berprestasi secara akademis telah membuat pendidikan tak lagi mengindahkan kebutuhan perkembangan anak dan remaja yang sesungguhnya. Dorongan untuk meraih skor tes lebih tinggi dan tuntutan agar semua siswa menunjukkan tingkat literasi tinggi dalam membaca, matematika dan sains, menggema di seluruh tingkatan pendidikan, menciptakan kelas 12 yang stress, siswa kelas 8 yang kasar, siswa kelas 3 yang sulit berkonsentrasi dan anak 4 tahun yang direnggut masa kecilnya.

Kebijakan Panik Bidang Pendidikan

Oleh Mohammad Fauzil Adhim

Marilah sejenak kita menundukkan kepala, menangisi ruwetnya pendidikan yang tampak semakin jelas betapa ia tak punya arah. Marilah kita ingat sejenak, apakah yang terjadi pada anak-anak kita di saat kita baru saja tiba di rumah dari mengantarkan mereka ke sekolah. Adakah sekolah menjadi tempat terbaik untuk belajar beriman dengan sepenuh yakin dan kesungguhan menjalaninya? Adakah sekolah menjadi tempat menyemai benih-benih akhlak mulia, sikap yang baik dan perilaku yang santun? Adakah sekolah menjadi tempat anak-anak kita belajar mencintai Allah Ta’ala, kebenaran, budi pekerti dan ‘ilmu? Ataukah anak-anak itu...., jangankan akhlak, adab pun mereka tak kenal. Jangankan adab, ilmu pun mereka tak menguasai.

Jawaban Anak Kecil Kepada Ibu Guru Yang Melarang Memakai Jilbab Panjang

Seorang gadis kecil pulang dari sekolah. Setibanya di rumah, ibunya melihat anak putrinya dirundung kesedihan. Maka ia pun bertanya kepada putrinya itu tentang sebab kesedihannya. Anak: “Aduhai ibuku, sesungguhnya ibu guru telah mengancam akan mengusirku dari sekolah karena pakaian panjang yang kupakai.”

9 Tipe Kecerdasan Manusia

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. Ia diciptakan oleh Tuhan dengan akal dan pikiran serta hawa nafsu. Bahkan, manusia ternyata juga memiliki 9 kecerdasan utama sesuai dengan pembagian kecerdasan pada otak kita.

5 Langkah Agar Anak Menyukai Proses

Bangsa ini memang suka melompat, tak menyukai proses, senang dengan yang instant. Akibatnya tak pernah mampu menangkap esensi. Padahal, moment A-HA lahir ketika kita mulai "nyaris putus asa" menjalani proses.

Ikan Kaleng (Cerpen Pendidikan)

Di bawah ini adalah satu contoh cerita pendek tentang pendidikan yang bagus, silakan dinikmati dan dipahami makna kritik pendidikan yang terkandung di dalamnya. Cerpen berjudul “Ikan Kaleng” ini ditulis oleh Eko Triono (Kompas, 15 Mei 2011). Terima kasih untuk Mas Rahmat Petuguran atas informasi dan sarannya.

Kunci Kemenangan

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi Neraka Jahanam kebanyakan dari Jin dan Manusia,mereka mempunyai hati,tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah;mereka mempunyai mata,tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah;mereka mempunyai telinga,tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).Mereka itu seperti binatang ternak,bahkan mereka lebih sesat lagi ( 7:179 )

Pendidikan Di Australia

Para Pendidik & Guru di Australia lebih khawatir jika anak2 didik mereka tdk jujur, tdk mau mengantri dgn baik, tdk memiliki rasa empati & hormat pd orang lain & etika moral lainnya ketimbang mereka tdk bisa membaca, menulis & berhitung.
"Guru2 di Australia lebih prihatin jika murid2 mereka memiliki prilaku moral yg kurang baik drpd memiliki prestasi nilai akademik yg kurang baik"

10 Tanda Kehancuran Sebuah Bangsa

By Thomas Lickona.


Suatu ketika di bulan Juli tahun 90-an, di negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat tengah berlangsung sebuah konfrensi besar pendidikan, dihadiri oleh sebagian besar kalangan pendidikan, mulai dari pengamat, praktisi, pakar hingga penentu kebijakan di bidang pendidikan.

Tema yang diambil. kali itu adalah mengenai “Evaluasi Sistem Pendidikan dalam Menghasilkan Generasi Unggul”

Belajar Memahami Logika

Secara bahasa logika adalah studi tentang alasan yang mencakup dialektikal, argumentatif dan intelektual. Karena dasar dari logika adalah perkataan, pemikiran, idea, argumentasi, alasan, atau prinsip. Oleh karena itulah, logika seringkali dikategorikan salah satu studi utama dalam filsafat, matematika, dan komputer.
Sementara menurut Ibn Sina logika adalah “alat pembeda antara benar dan salah”. Adapun Frege mendefinisikan logika sebagai “ilmu dari hukum paling umum tentang kebenaran”. Aristoteles sendiri meletakkan logika sebagai fondasi paling dasar dari filsafat. Baginya semua yang kita pelajari harus berdasarkan logika untuk mencapai pengetahuan final.

Pelajaran Yang Paling Disenangi Anak

Apa pelajaran yang paling di senangi anak-anak sekarang?

Pelajaran jam kosong adalah jawabnya. Coba lihat ke beberapa tetangga dan sekilas kita tanyakan, pastilah akan menyebutkan pelajaran kosong, mungkin ada yang menjawab olah raga. Inilah fakta yang kita dapati saat ini, seharusnya semua mata pelajaran yang ada di sekolah itu menarik dan berhubungan dengan kehidupannya sehingga anak akan beramai -ramai memasuki kelas-kelasnya dengan penuh antusias. Sekarang ini sekolah seperti penjara bagi mereka. Siswa digiring menjadi sekelompok orang yang harus mempelajari sesuatu yang tidak di minati sama sekali.

Alangkah indahnya jika sekolah dapat memberikan cambuk kepada siswa agar selalu terpancing untuk mempelajari banyak hal yang tidak terbatas ( mata Pelajaran ) asalkan mereka mampu menjalaninya dengan dibungkus dengan sebuah arahan yang terprogram dan terstruktur, evaluasi dan monitoring dari seorang yang selalu membimbing, maka tentunya akan lebih efektif dan bermanfaat.
Alangkah indahnya lagi jika sekolah, merumuskan sebuah arahan yang bisa memberikan ruang kepada siswa untuk kreatif dan mandiri dalam belajarnya. kita ambil cntoh, ketika seorang anak sudah terlihat kecenderungannya menyenangi musik maka siswa tersebut diarahkan untuk lebih banyak melatihnya dalam jam sekolah, untuk mata pelajaran yang lain bisa dipilihkan yang akan mendukungnya dengan dunia musik kelak, sehingga lulus seklah pastinya anak tersebut sudah banyak hasil karya yang dia telurkan dalam hal musik.

Empat Masalah Kurikulum

Pertama, kurikulum lebih berorientasi kepada content (isi), bukan construct (rancang bangun). Padahal, kalau kurikulum diarahkan kedalam construct, toh muata-muatan seperti seks bebas, narkoba, korupsi, pelanggaran HAM dll telah terliput ke dalam domain integritas (akhlaq). Sedangkan muatan-muatan tentang konservasi, demokrasi, leadership, hemat energi dsb. adalah turunan dari domain Khilafah.


Kedua : Seharusnya kurikulum lebih diarahkan untuk memberikan "pancing" kepada peserta didik, bukan "ikan". Toh dengan pancing yang tepat mereka bisa mendapatkan berbagai jenis ikan. Gontor sukses memberikan pancing kepada para santrinya. Pergaulan saya dengan santri Gontor menunjukkan bahwa "ikan" (ilmu) yang mereka bawa saat lulus sangat minim. Namun, "pancing" yang mereka miliki sangat banyak (motivasi, pola pikir, daya nalar, hasrat ingin tahu, kepercayaan diri dsb.)

Ketiga, ketiadaan desain arsitektur pembelajaran. Sebuah sekolah alam pernah memberikan kurikulumnya kepada saya. Setelah saya pelajari, ternyata itu hanya silabus. Saya tidak menemukan riwayat (curriculum = riwayat) di dalamnya. Tak ada sebuah desain arsitektur yang dapat menjelaskan konsep bangunan, sosok, filosofi, jatidiri dsb. Tak ada sebuah resep makanan yang dapat merubah gula, tepung, telur, margarine dsb. menjadi sebuah, misalnya, lapis legit.

Takziah ke Rumah Doni

Pukul 06.03

HP berdering. Memang sudah menjadi rutinitas, hampir setiap pagi beberapa wali santri menanyakan kondisi putra mereka. "Halo, Assalamu'alaikum," suara diseberang membuka pembicaraan. "Walaikum salam," jawabku singkat.
"Maaf pak, saya pamannya Doni. Begini pak, tadi pagi orangtua Doni meninggal dunia."
"Inna lillahi waina ilahi rajiun,' sahutku.
"Saya sudah menghubungi saudara saya di Jepara tapi nggak nyambung-nyambung. Tolong Pak, sampaikan ke Doni hari ini dia harus pulang tapi jangan kasih tahu kalau ayahnya meninggal," suaranya terdengar terburu-buru.
"Insya allah nanti akan kami antar Pak," aku terpancing gaya bicaranya yang simpel.
---
Hari masih pagi, namun suasana sudah mulai ramai dengan lalu lalang para pelajar yang tak ingin terlambat sampai di sekolah. Aku sendiri agak telat sekitar 10 menit dari waktu yang telah ditentukan.

Gemuruh dzikir al matsurat pagi menyapa kadatanganku. Laboratorium sekolah yang disulap untuk ruang dzikir dan shalat tertutup satu sisi pintunya. Satu dua anak ikhwan berlari kecil menuju pintu laboratorium yang dijaga beberapa ustadz. Mereka menyalami dan mencari tempat yang nyaman untuk menyaru dalam jamaah yang larut dalam bait-bait doa dan salawat. Sambil turut komat-kamit, aku masuk ke kantor akhwat mendekati pengeras suara. Sesaat setelah pintu laboratorium terbuka anak-anak ikhwan keluar tanpa beraturan. Melalui pengeras, kusebut nama ketua OSIS untuk segera datang ke kantor.

Berderma Dengan Teknologi


Oleh Victor Samue

Apa yang muncul di kepala kita ketika mendengar istilah “teknologi”? Mungkin internet, yang merevolusi komunikasi manusia seantero dunia. Mungkin juga CRH3, kereta apung magnet tercepat di dunia yang mampu menempuh jarak Jakarta-Bandung selama lima belas menit. Atau mungkin pula teknologi antariksa yang dapat menyediakan liburan seru di luar angkasa.

Perkembangan teknologi abad ke-20 merupakan salah satu titik penting dalam sejarah. Secara fenomena, tidak ada era lain yang paling mengubahkan cara hidup manusia. Kalau Leonardo da Vinci bangkit dari kubur sekarang dan melihat segala kecanggihan ini, agaknya ia akan kena serangan jantung lalu segera mati lagi!
Meskipun demikian, teknologi bukanlah milik semua orang. Teknologi lebih dekat dengan orang-orang yang mampu—mampu secara ekonomi (untuk berlibur di antariksa) atau mampu secara akal (untuk merancang CRH3). Dua kelompok inilah pengguna dan pengembang teknologi.