Tulisan lama dari seorang penggiat HomeSchooling, Ines Setiawan
Banyak esensi mengenai sekolah internasional yang harusnya diketahui oleh khalayak jarang dibahas atau diperdengarkan. Mediapun sering tidak kritis mengulas tentang sekolah-sekolah yang mengaku internasional hanya untuk tujuan "berjualan". Tidak heran dalam benak kita, sekolah internasional adalah, sekolah yang bukunya dari luar negeri, yang pakai bahasa inggris (padahal banyak sekolah internasional di eropa misalnya menggunakan bahasa ibu mereka), yang uang sekolahnya mahal, yang gedungnya mentereng, yang ada 'bule'nya, yang gaya, dsb. Berikut sedikit informasi dari saya, semoga bisa menambah wawasan.
International Baccalaureate Oraganization yang bermarkas di Geneva, Swiss mendefinisikan sekolah Internasional sebagai sekolah yang menyelenggarakan "International Education". Kriteria apa saja yang menentukan sebuah penyelenggaraan pendidikan disebut International:
1. Developing citizens of the world in relation to culture, language and learning to live together (Membangun warga dunia dalam hubungannya dengan budaya, bahasa dan pembelajaran untuk bisa hidup bersama) JADI KALAU ADA SEKOLAH MENGAKU INTERNASIONAL TETAPI MENGHASILKAN ANAK DIDIK DENGAN MENTALITAS MENGHANCURKAN/MERENDAHKAN/MENGEKSPLOITASI NEGARA LAIN/BUDAYA LAIN = PENYIMPANGAN
2. Building and reinforcing students’ sense of identity and cultural awareness ( Membangun dan memperkuat identitas diri dan kesadaran budaya siswa) JADI KALAU ADA SEKOLAH MENGAKU INTERNATIONAL TETAPI TIDAK BISA MENJADIKAN SISWANYA SEBAGAI INDIVIDU YANG TAHU AKAN INDENTITAS DIRINYA DAN BUDAYA YANG MELEKAT PADANYA = PENYIMPANGAN
3. Fostering students’ recognition and development of universal human values (Mendorong pengetahuan dan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan universal) JADI KALAU ADA SEKOLAH MENGAKU INTERNASIONAL TETAPI MENGHASILAKAN SISWA YANG MISALNYA KEJAM/TIDAK BEREMPATI, SERAKAH, TIDAK SOPAN, SUKA MENGHINA, DST = PENYIMPANGAN
4. Stimulating curiosity and inquiry in order to foster a spirit of discovery and enjoyment of learning (Merangsang keingintahuan dan kehausan akan ilmu supaya bisa mendorong tumbuhnya semangat pencarian dan kesenangan akan belajar) JADI KALAU ADA SEKOLAH MENGAKU INTERNASIONAL TETAPI MENGHASILKAN SISWA YANG MENGANGGAP BELAJAR SEBAGAI SIKSAAN = PENYIMPANGAN
5. Equipping students with the skills to learn and acquire knowledge, individually
or collaboratively, and to apply these skills and knowledge accordingly
across a broad range of areas (Membekali siswa dengan ketrampilan untuk belajar dan memperoleh ilmu secara individu atau berkelompok, dan menerapkan keterampilan dan pengetahuan ini dalam berbagai area) JADI KALAU ADA SEKOLAH MENGAKU INTERNASIONAL TETAPI MENGHASILAKAN SISWA YANG TIDAK MAMPU BELAJAR SENDIRI DAN TIDAK MAMPU MENERAPKAN APA YANG TELAH DIPELAJARINYA DALAM BERBAGAI KONTEKS KEHIDUPAN = PENYIMPANGAN
6. Providing international content while responding to local requirements and interests (Menyediakan konten internasional <melewati batas negara> dengan tetap merespon kebutuhan dan kepentingan lokal) JADI KALAU ADA SEKOLAH MENGAKU INTERNASIONAL TETAPI HANYA 'SOK' LUAR NEGERI DAN TIDAK PERNAH SENSITIF TERHADAP ISU-ISU LOKAL = PENYIMPANGAN
7. Encouraging diversity and flexibility in teaching methods (Mendorong keragaman dan fleksibilitas dalam metode pengajarannya) JADI KALAU ADA SEKOLAH MENGAKU INTERNASIONAL TETAPI MEMILIKI METODE PENGAJARAN YANG SAKLEK/KAKU/TIDAK TERBUKA TERHADAP PENINGKATAN = PENYIMPANGAN
8. Providing appropriate forms of assessment and international benchmarking. (Menyediakan bentuk penilaian yang sesuai dan pembanding internasional) JADI KALAU ADA SEKOLAH MENGAKU INTERNASIONAL TETAPI MENDASARKAN PENILAIAN HANYA DARI HASIL UJIAN SAJA DAN YANG PENILAIANNYA TIDAK BISA DIBANDINGKAN DALAM KONTEKS LINTAS NEGARA = PENYIMPANGAN
Sebenarnya masih banyak lagi detil mengenai filosofi sekolah internasional yang kalau dibahas di forum mungkin akan membosankan. Intinya, mari kita membagi informasi yang benar kepada sesama sehingga apapun pilihan setiap keluarga nantinya, pilihan tersebut didasarkan pada informasi yang benar bukan trik-trik pemasaran yang menjerumuskan.
Ines Setiawan