Melongok Rapot Sekolah Dasar Jepang


Oleh Ishelianti

Ini ada artikel saya jaman baheula ( 8 tahunan lalu kali ya?). Saya sedang merenung tentang banyaknya kontent dan kompleksnya tuntutan kurikulum anak SD saat ini. Terus terang, sedari kecil saya tak pernah diperintah untuk belajar atau dibimbing dalam mengerti pelajaran. Mengalir begitu saja.Tapi melihat tuntutan kurikulum saat ini, rasanya sama dengan menjerumuskan anak jika saya hanya percaya anak saya pasti bisa tanpa membimbingnya belajar secara intens di rumah.Tuntutan dan konten kurikulum khususnya pembelajaran akademik sangat tinggi. Kadang saya berpikir, apa perlu kelas satu kelas dua belajar seperti ini? Apakah ini berujung pada pengembangan kapasitas intelektual anak atau malah tidak dapat membentuk dasar akademis yang kuat sama sekali?

Makna Selembar Ijazah

Sosok laki-laki itu berdiri gagah. Kulitnya hitam legam terbakar matahari. Bahu yang kekar dan otot-otot bisep yang menonjol di lengannya membentuk postur bagai patung dewa-dewa Yunani. Sorot matanya tajam, setajam elang di payungi sepasang alis hitam. Rambut lurus yang jatuh di keningnya, sesekali bergerak di tiup angin.

Kriteria Sekolah International

Tulisan lama dari seorang penggiat HomeSchooling, Ines Setiawan

Banyak esensi mengenai sekolah internasional yang harusnya diketahui oleh khalayak jarang dibahas atau diperdengarkan. Mediapun sering tidak kritis mengulas tentang sekolah-sekolah yang mengaku internasional hanya untuk tujuan "berjualan". Tidak heran dalam benak kita, sekolah internasional adalah, sekolah yang bukunya dari luar negeri, yang pakai bahasa inggris (padahal banyak sekolah internasional di eropa misalnya menggunakan bahasa ibu mereka), yang uang sekolahnya mahal, yang gedungnya mentereng, yang ada 'bule'nya, yang gaya, dsb. Berikut sedikit informasi dari saya, semoga bisa menambah wawasan.

‎80% Belajar Adalah Non Formal

Kalau sebuah studi menemukan bahwa tempat belajar utama telah berubah, siapkah Anda berubah?

Dulu 80% pusat belajar adalah lembaga, sekolah, kampus, kursus. Sekarang 80 % pusat belajar itu justru ada di masyarakat, dimana kita menghabiskan waktu terbanyak.

Ganti Sistem Pendidikan Wacana Prestasi Akademik Dengan Wacana Perkembangan Manusia

Oleh Erik Syamsul Rizal·

Saya merasa tertuntut menulis buku ini karena kecemasan saya melihat tekanan pada siswa di setiap tingkatan untuk berprestasi secara akademis telah membuat pendidikan tak lagi mengindahkan kebutuhan perkembangan anak dan remaja yang sesungguhnya. Dorongan untuk meraih skor tes lebih tinggi dan tuntutan agar semua siswa menunjukkan tingkat literasi tinggi dalam membaca, matematika dan sains, menggema di seluruh tingkatan pendidikan, menciptakan kelas 12 yang stress, siswa kelas 8 yang kasar, siswa kelas 3 yang sulit berkonsentrasi dan anak 4 tahun yang direnggut masa kecilnya.

Kebijakan Panik Bidang Pendidikan

Oleh Mohammad Fauzil Adhim

Marilah sejenak kita menundukkan kepala, menangisi ruwetnya pendidikan yang tampak semakin jelas betapa ia tak punya arah. Marilah kita ingat sejenak, apakah yang terjadi pada anak-anak kita di saat kita baru saja tiba di rumah dari mengantarkan mereka ke sekolah. Adakah sekolah menjadi tempat terbaik untuk belajar beriman dengan sepenuh yakin dan kesungguhan menjalaninya? Adakah sekolah menjadi tempat menyemai benih-benih akhlak mulia, sikap yang baik dan perilaku yang santun? Adakah sekolah menjadi tempat anak-anak kita belajar mencintai Allah Ta’ala, kebenaran, budi pekerti dan ‘ilmu? Ataukah anak-anak itu...., jangankan akhlak, adab pun mereka tak kenal. Jangankan adab, ilmu pun mereka tak menguasai.

Jawaban Anak Kecil Kepada Ibu Guru Yang Melarang Memakai Jilbab Panjang

Seorang gadis kecil pulang dari sekolah. Setibanya di rumah, ibunya melihat anak putrinya dirundung kesedihan. Maka ia pun bertanya kepada putrinya itu tentang sebab kesedihannya. Anak: “Aduhai ibuku, sesungguhnya ibu guru telah mengancam akan mengusirku dari sekolah karena pakaian panjang yang kupakai.”

9 Tipe Kecerdasan Manusia

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. Ia diciptakan oleh Tuhan dengan akal dan pikiran serta hawa nafsu. Bahkan, manusia ternyata juga memiliki 9 kecerdasan utama sesuai dengan pembagian kecerdasan pada otak kita.

5 Langkah Agar Anak Menyukai Proses

Bangsa ini memang suka melompat, tak menyukai proses, senang dengan yang instant. Akibatnya tak pernah mampu menangkap esensi. Padahal, moment A-HA lahir ketika kita mulai "nyaris putus asa" menjalani proses.