Guru-Guru Langit


Allah pergilirkan peradaban bangsa-bangsa berupa kebangkitan dan kejatuhan sebagaimana Allah juga pergilirkan kehidupan manusia dari masa ke masa berupa kelahiran dan kematian.

Tiada yang berubah dari kondisi peradaban baik ketika di atas maupun di bawah, kecuali manusia yang merubahnya. Peradaban dan manusia senantisa membutuhkan guru-guru yang memberi narasi-narasi kebangkitan ketika berada pada kegelapan peradaban, dan memberi narasi-narasi keberlangsungan ketika berada pada puncak peradaban.

Peradaban dan Manusia memerlukan Guru sekelas Nabi yang menjadi agen perubah. Manusia memerlukan Guru Manusia, Bumi memerlukan Guru Bumi, Waktu dan Zaman memerlukan Guru Kehidupan.Guru Manusia hadir memaparkan narasi indah tentang fitrah manusia, tentang misi penciptaan manusia, tentang keunikan tiap insan, tentang melahirkan peran-peran sebagai pemimpin manusia yang mampu menahan tangan sebagian manusia untuk menumpahkan darah. Tujuan utamanya bukan membangun kecerdasan, namun membangun kehormatan sebagai manusia paripurna.

Guru Bumi hadir menciptakan narasi tentang keharmonian bumi dan seisinya, tentang semangat mengeksplorasi sambil menjaga keseimbangannya, tentang melahirkan peran-peran sebagai pemimpin bagi kemakmuran bumi yang mampu mencegah kerusakan di muka bumi. Tujuan utamanya bukan mengeksploitasi bumi, namun memakmurkan bumi dengan segala keanekaragaman hayati di atasnya.

Guru Kehidupan hadir mengusung narasi tentang kuadran penting & genting terhadap waktu dalam kehidupan, tentang efektif dan efisien mengelola sumberdaya, tentang bahwa kehidupan hanya sekali dan harus memberi manfaat sebesarnya bagi kehidupan itu sendiri, tentang teknologi tepat guna, tentang sastra yang menyemai kelembutan sekaligus keberanian, tentang semua pengelolaan kehidupan yang indah dan seimbang. Tujuan utamanya bukan menjadi kuli-kuli keterampilan zaman, namun memberi makna yang indah bagi kehidupan.

Sesungguhnya Guru Manusia, Guru Bumi, Guru Kehidupan selalu menyesuaikan dirinya dalam dinamika perubahan manusia, perubahan bumi dan perubahan kehidupan.

Ketika manusia mengalami penindasan dalam skala apapun, maka Guru Manusia harus tampil mengentaskan penindasan atas kemanusiaan. Ketika bumi dijarah dan dieskploitasi habis-habisan maka Guru Bumi harus tampil dengan solusi-solusi yang mengembalikan hijaunya bumi. Ketika kehidupan manusia mengalami distorsi waktu karena sistem perbudakan yang berlaku, maka Guru Manusia mesti tampil mengembalikan hakekat dan kesejatian kehdupan.

Namun ada yang tidak pernah berubah dalam dinamika apapun sepanjang umur manusia, sepanjang usia pergerakan bumi, sepanjang kehidupan hingga zaman, yakni Guru Langit,

Guru Langit adalah Guru paripurna yang membawa nilai-nilai dan timbangan-timbangan langit dalam perannya sebagai Guru Manusia, Guru Bumi dan Guru Kehidupan. Guru Langit adalah Mujadid (Pembaharu) sekaligus Mujahid (Pejuang).

Tidak cukup Guru Manusia, Guru Bumi, Guru Kehidupan untuk membangun sebuah peradaban Manusia sebagaimana yang diamanahkan Tuhan. Di atas semua peran itu, maka dibutuhkan Guru Langit yang membawa nilai2 kebenaran dan mengimplementasikannya di atas realita kemanusiaan, realita bumi dimana manusia tinggal dan realita kehidupan dimana manusia hidup pada urutan zaman.

Kitakah Guru Manusia? Kitakah Guru Bumi? Kitakah Guru Kehidupan? Namun pastikan di atas semua itu bahwa Kitalah Guru Langit, guru bagi alam semesta yang membangun peradaban sejak dari rumah, dari lingkungan bumi dimana kita tinggal, dari zaman dimana kita ditakdirkan hadir.

Sumber : unknown