BEDAH KRITIS KURIKULUM 2013 – PART II
Mendikbud berkata : “Kurikulum 2013 memang harus ditekankan kepada pendidikan karakter, untuk meyiapkan manusia Indonesia 15 sd 20 tahun ke depan yang menuntut manusia yang berkarakter kuat”.
Komentar :
Sangat Setuju !!!
Masalahnya : Apakah karakter tersebut perlu diseragamkan ? Apakah karakter itu hasil bentukan sekolah, atau hasil didikan di rumah ?
Bukankah karakter yang perlu ditekankan di kawasan rawan bencana adalah ketangguhan dan daya pulih ?
Bukankah karakter yang perlu ditekankan di kawasan rawan konflik adalah toleransi dan harmoni ?
Bukankah karakter yang perlu ditekankan di kawasan kaya adalah empati dan kedermawaan ?
Bukankah karakter yang perlu ditekankan di kawasan miskin adalah hasrat untuk berubah dan daya juang ?
Lalu, kenapa harus diseragamkan ?
Yang akan dibentuk oleh kurikulum 2013 apakah personality character atau vocational character ?
Jika personality character, bukankah rumah dan masyarakat adalah pendidik terbaik ? Tapi, kenapa jam sekolah justru ditambah, sehingga interaksi siswa dengan orangtua dan lingkungan semakin berkurang ?
Ketahuilah, karakter manusia modern melemah sejak ADANYA SEKOLAH REGULER pada awal abad 20, karena fitrahnya sekolah adalah mengajar, bukan mendidik !!!