Penilaian berkelanjutan – menyenangkan bukan menakutkan

Berdasarkan pengalaman saya mengajar siswa junior (6 – 11 tahun) dan siswa senior (11 – 16 tahun) saya menemukan bahwa terdapat perbedaan dalam cara mereka menyikapi test. Contohnya, siswa yang lebih dewasa cenderung menyikapi test yang akan dihadapi dengan rasa cemas dan takut, sementara siswa yang lebih muda menunjukan rasa senang dan gembira karena mereka dapat menunjukan apa yang telah mereka pelajari. Hal ini tidak mengagetkan karena pada kenyataannya, hasil dari test siswa senior memiliki konsekuensi yang lebih serius ditambah dengan tekanan tambahan berupa ekspektasi dari orang tua dan guru.

Mengajarakan Vocabulary

Bapak dan Ibu guru yang mulia. Kali ini kami postingkan sebuah artikel tentang bagaimana cara mengajarkan vocabulary kepada peserta didik. Minimnya penguasaan siswa terhadap anak didik terhadap kosa kata bahasa Inggris selalu menjadi alasan mengapa anak didik di Indonesia demikian pasif. Sekolah Islam Terpadu harus menjadi pionir untuk menumbuhsuburkan pelajar yang mampu menggunakan bahasa asing dalam keseharian mereka. Dalam artikel ini kita akan membahas hal-hal yang perlu diajarkan ketika mengajarkan vocabulary, serta cara-cara mempresantasikan dan mengajarkan vocabulary. 
  1. Pengenalan 
  2. Apa yang mungkin dibutuhkan siswa 
  3. Cara mempresentasikan vocabulary 
  4. Cara alternative untuk mengajarkan vocabulary 

Antara Anak Berbakat, Gifted, Talented, Cerdas, dan Genius Sering Membingungkan

Sebutan anak berbakat di Indonesia sebetulnya mengacu pada istilah Gifted yang biasa digunakan di Amerika, yaitu anak-anak yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata anak-anak normal, dengan batasan menurut Renzuli yaitu IQ di atas 130, dengan kreativitas, motivasi dan ketahanan kerja yang tinggi.

Namun istilah anak berbakat ini di Indonesia menjadi membingungkan dengan istilah talented children yang jika dibahasa Indonesia-kan menjadi juga anak berbakat. Namun batasan talented children ini tidak mengacu pada batasan inteligensia di atas 130, hanya saja ia mempunyai salah satu bidang prestasi yang menonjol yang melebihi rata-rata. Bisa saja seorang anak yang mengalami gangguan inteligensia yang luas seperti misalnya para autis-savant dengan IQ dibawah rata-rata anak normal (kurang dari 80) namun mempunyai talent yang luar biasa. Namun anak ini tidak dapat dikatakan sebagai anak gifted.

Aktivitas Motorik Kasar

Oleh Ervan Navre

Kedua belahan otak itu dijembatani oleh bundel “urat” syaraf yang disebut corpus collosum. Sisi kanan dan kiri tubuh saling berkoordinasi melalui jembatan ini. Aktivitas motorik kasar seperti lompat tali, memanjat, lari, serta aktivitas motorik halus macam menggambar, merenda, membuat origami, dan bikin kue merupakan akitivitas penting bagi proses mielinasi C. collosum. Jalur ini memungkinkan kemampuan berpikir analitis (otak kiri) dan intuitif (otak kanan) untuk saling mempengaruhi. Sejumlah ahli neuropsikologi percaya, buruknya perkembangan jembatan ini mempengaruhi komunikasi efektif antara belahan otak kanan dan kiri. Diduga, inilah penyebab timbulnya kesulitan perhatian dan belajar pada anak.

Anak Cerdas Berawal dari Rumah

JAKARTA-- Anak belajar mengucapkan kata pertama, merangkak, berjalan hingga belajar sopan santun dan yang berkaitan dengan kecerdasan berawal dari rumah. Sebagai tokoh panutan utama, orangtua perlu memahami perkembangan otak si kecil.

Menurut dokter anak spesialis syaraf Fakultas Kedokteran Universitan Indonesia (FK-UI), Dr Dwi putro Widodo, SpA(K), proses perkembangan otak anak terbagi menjadi dua tahap yaitu pembentukan sinaps (koneksi) dan transmisi sel otak (komunikasi).
.
"Pada tahap pertama sel-sel otak membentuk sinaps, yaitu penghubung antara dua ujung sel-sel yang berbeda. Sedangkan tahap komunikasi adalah tahap dimana adanya penyampaian pesan antar sel otak. Fase ini adalah fase dimana proses pembelajaran dan daya ingat dimulai," paparnya.

Catatan Pendek Dari Sebuah Seminar

Berikut saya posting sebuah tulisan dari Akh Harry Santosa. Semoga bermanfaat.



Kemarin saya diundang dalam sebuah seminar dari sebuah Komunitas untuk membahas mengenai masa depan produksi Minyak dan Gas (Migas). Seminar sehari penuh ini dihadiri tidak kurang dari 200an orang dari berbagai komunitas dan afiliasi baik pengamat, staf BUMN, pelaku industri sampai kepada serikat pekerja dan mahasiswa PetroGas.

Kehadiran saya, selain diundang
 sekjennya yang sama-sama alumni SMNA 8 Jakarta, juga awalnya dipicu oleh ketertarikan saya sesuai profesi, yaitu pada sisi monitoring control manajemen proyek terhadap KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), yaitu perusahaan2 yang mendapat kontrak untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi seperti Chevron, Conoco Philips, Exxon Mobile dsbnya, terkait dengan penggunan dana investasi yang dikeluarkan selama masa eksplorasi dan development sumur. Dana investasi ini (AFE - Authorization for Expenditures) harus dikembalikan ketika sumur sudah mengeluarkan minyak atau gas.

Ibu


Tak salah menjawab tanya: "Siapa orang yang paling kuhormati?" Rasul SAW menjawab: "Ibumu". Tanya:"Siapa lagi" Jawab Rasul: "Ibumu". "Siapa lagi" lanjut tanya. "Ibumu" lanjut Rasul. Siapa lagi?. "Ayahmu", kata Rasul.

Ini kisah nyata tentang Pengorbanan Ibu saat gempa besar di Jepang. Sesudah gempa reda, tim penyelamat melihat sosok tubuh perempuan dicelahcelah reruntuhan. Tetapi posisinya agak aneh: dia berlutut seperti hendak sujud dan dua tangannya ditopang oleh semacam benda. Tampaknya dinding rumahnya ambruk menimpa punggung dan kepalanya. Tim penyelamat berusaha menyelamatkannya, berharap perempuan itu masih hidup. Namun ketika tubuhnya terpegang melalui sebuah celah, penyelamat yakin ia sudah tewas karena tubuhnya terasa dingin dan kaku.


Tim bergegas mencari korban lain; namun pimpinan tim merasa ada dorongan untuk kembali melongok ke reruntuhan itu. sekali lagi ia berusaha menggapai tubuh itu. ia berusaha mengintip ke dalam reruntuhan melalaui celahcelah yg ia perlebar sedikit. Dan mendadak ia berteriak: "Bayi, ada bayi!" Seluruh tim langsung bekerja sama lagi; pelanpelan mereka membongkar reruntuhan. Rupanya ada bayi berusia 3 bulan yang terbungkus selimut dalam pelukan mayat perempuan itu. Jelas sekarang. Wanita itu telah berkorban demi putranya. Dia menggunakan tubuhnya untuk melindungi sang anak. Penyelamat langsung mengambil si bayi. Dokter bergegas memeriksanya. Saat dokter membuka selimutnya, tampak bayi itu seperti tertidur pulas.Jadi saat itu sang bayi memang tidur dan ibu berusaha melindunginya. Dan di dalam selimut itu sang dokter menemukan telpon seluler. ada tulisan dilayarnya. Tertulis: "Jika engkau berhasil selamat, anakku, kau harus ingat bahwa aku mencintaimu." Telpon seluler itu dibaca bergantian oleh semua anggota tim: semuanya memangis.

"...anakku, kau harus ingat bahwa aku mencintaimu." Demikianlah kasih sayang seorang ibu. Bagi kalian yang beruntung masih memiliki ibu, kalian pasti tahu apa yang mesti kalian lakukan...

Memilih Landasan Pendidikan Karakter

Orientasi dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) baru di bawah komando Pak Nuh kepada pendidikan karakter agaknya sudah tepat. Karena problem utama bangsa Indonesia sekarang ini pada hakikatnya bukanlah soal intelektual, melainkan moral yang berpangkal pada karakter.

Kalau soal intelektual tidaklah perlu terlalu diributkan, karena kalau kita serin
g dengar betapa putra-putri kita hampir selalu mendapatkan medali emas untuk olimpiade sains tingkat dunia. Namun yang perlu diperhatikan secara lebih serius adalah problem moral, seperti korupsi, ketidakjujuran, pornoaksi, kriminalitas, dan bahkan terorisme. Dari praktik pendidikan, yang digembar-gemborkan untuk mengatasi problem tersebut adalah dengan memberikan keteladanan yang baik dalam segala hal, baik oleh guru, orangtua, maupun masyarakat.

Model Alternatif Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal

(Diadaptasi dari tulisan Miraj Yusuf Al-farisy)

Pendidikan disadari atau tidak merupakan aspek yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa, semakin berkualitas pendidikan di suatu negara maka akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pula. Paradigma pendidikan juga sangat menentukan keberhasilan suatu proses pendidikan tersebut, oleh karena itu kebijakan mengenai pendidikan yang dilakukan oleh suatu negara harus memiliki paradigma yang sesuai dengan kebutuhan rakyat dan keadaan zaman agar mampu menghasilkan SDM yang berkualitas.
Pendidikan secara konstitusional, merupakan hak dasar bagi setiap rakyat, di mana proses pelaksanaannya dijamin oleh pemerintah. Diaturnya hak atas pendidikan dalam konstitusi, secara nyata memiliki makna akan sentralnya peran pendidikan dalam dinamisasi kehidupan bernegara. Pendidikan merupakan satu kesatuan utuh dalam konteks upaya peningkatan kualitas kehidupan. Hal tersebut dapat dilihat dari keberadaan pendidikan sebagai faktor yang sentral dalam parameter penilaian tingkat kemajuan suatu bangsa. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan akan mempengaruhi kualitas SDM suatu Negara.

Teori-Teori Belajar

Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori belajar yang bersumber dari aliran-aliran psikologi. Dalam tautan di bawah ini akan dikemukakan empat jenis teori belajar, yaitu: (A) teori behaviorisme; (B) teori belajar kognitif menurut Piaget; (C) teori pemrosesan informasi dari Gagne, dan (D) teori belajar gestalt.
A. Teori Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.