Tak mudah menghadapi Fir'aun. Kekuasaannya mutlak, perbendaharaannya kaya, dan kerajaannya luas. Ia punya punggawa nan setia, juga pasukan yang kuat dan taat buta. Apalagi setelah kerejaannya bertubi, kemakmuran rakyatnya berlimpah, dan pembudakan Bani Israil makin kokoh, penyakit sombong Fir'aun memuncak. Dia mengaku tuhan. Dia menyangka Nil mengalir di bawah kakinya, atas kuasanya. Dia merasa memiliki hidup dan mati seluruh rakyatnya.
Tak mudah menyampaikan kebenaran kepada Fir'aun. Sungguh taj mudah. Terlebih bagi Musa yang -tak bisa tidak - punya beban terhutang budi pada keluarga Fir'aun. Keluarga tempatnya tumbuh, keluarga yang merawat dan mendidiknya. Apalagi dibanding Fir'aun yang fasih, anggun, dan gagah, penampilan Musa tampak kacau dan gagap. Satu lagi; dia pernah membunuh penduduk di negeri Sang Fir'aun.
Tak mudah menghadapi Fir'aun, terlebih bagi seorang Musa.